Zaman Era Modernisasi, sepertinya Celana yang Ketat saat ini sangat
digandrungi beberapa kalangan anak Muda terutama Kalangan Remaja Wanita,
bahkan hampir seluruh kalangan baik itu anak seusia Sekolah Dasar
hingga kalangan Bunda kita. Benarkah Fenomena ini sudah menjadi hal yang
wajar-wajar saja??? Sudahkah kita tahu efek dari memakai Celana Ketat
itu??? Atau kita hanya memakai tanpa tau Manfaat atau bahkan hanya
Ruginya saja yang banyak??? Mari baca lebih lanjut.
Celana ketat dapat dikatakan sebagai trend
fashion saat
ini sepertinya mewajibkan kita untuk tampil trendi dan kurus. Saat ini,
iklan-iklan di media cetak dan elektronik juga menampilkan model-model
cantik dengan berpakaian ketat agar lebih menarik. Memang benar jika
saat ini persepsi orang tentang kecantikan adalah tampil langsing atau
mungkin malah kurus dengan pakaian yang ketat. Namun, kebanyakan orang
tak menyadari dengan menggunakan pakaian tersebut justru menimbulkan
bahaya bagi dirinya. Banyak diantaranya kalangan remaja yang gemar
mengenakan pakaian ketat tanpa mengetahui bahaya pakaian tersebut bagi
kesehatannya.
Berikut kita telusuri resiko penggunaan pakaian ketat tersebut bagi kesehatan:
Pertama, dilihat dari sudut pandang islam, berpakaian yang baik, yaitu
dengan memakai pakaian yang menutup aurat kita. Menutup aurat berbeda
halnya dengan membungkus. Bayangkan saja sebuah permen, dibungkus atau
ditutup? Hal tersebut bukanlah untuk menyusahkan kita, tetapi justru
untuk kebaikan kita.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
“Hai
nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan
istri-istri orang mukmin, ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke
seluruh tubuh mereka,’ yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk
dikenal. Karena itu, mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Ahzab: 59)Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “
Dua
macam penghuni neraka yang belum pernah kulihat sebelumnya. Orang-orang
yang membawa cemeti serupa ekor sapi yang dengan itu, mereka memukuli
manusia. Dan para wanita yang berpakaian namun telanjang. Mereka
berjalan sambil bergoyang dan berlenggak-lenggok. Kepala mereka ibarat
punuk unta yang miring. Para wanita ini tidak akan masuk surga dan tidak
akan menghirup aromanya. Padahal sesungguhnya aromanya tercium dari
jarak sekian dan sekian.” (Mukhtashar Shahih Muslim no. 1388)Ibnu Abdil Barr berkata,
“Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam mengatakan bahwa para wanita yang
mengenakan busana tipis lagi transparan dan tidak menutup auratnya, maka
secara lahir mereka berpakaian namun pada hakikatnya mereka telanjang.”Namun
sangat disayangkan, fungsi pakaian sudah banyak berubah. Pakaian sudah
tidak lagi memenuhi fungsi sebagai kulit kedua tubuh manusia. Ia kini
lebih berperan sebagai penghias dan aksesoris tubuh manusia. Bahkan
tidak jarang banyak wanita yang bangga berperilaku menyerupai kera atau
sapi, tidak berpakaian (misal: di film, website, atau tabloid). Mereka
menganggap bahwa pakaian ketat nan seksi identik dengan modern. Tentu
pemikiran tersebut salah besar. Modern identik dengan kemajuan cara
berpikir ilmiah dalam ilmu pengetahuan. Dalam banyak penelitian dibidang
kedokteran, pakaian ketat ternyata menyebabkan banyak gangguan
kesehatan. Jika para wanita (yang berpakaian ketat) itu sedikit merenung
dan berpikir ilmiah, tentu mereka seharusnya segera meninggalkan
kebiasaan tersebut (berpakaian ketat). Namun jika mereka tetap
berkeyakinan bahwa pakaian ketat adalah modis, trend, dan modern, maka
otak mereka telah terkena penyakit akut yang bernama kebodohan. Tentu
akal yang sehat hanya akan melakukan hal-hal yang bermanfaat dan
meninggalkan yang berbahaya bagi dirinya. Maka tanyakanlah, apa manfaat
berpakaian ketat?
Nah, sekarang mari kita bahas bersama
bahaya-bahaya pakaian ketat ditinjau dari segi medis. Banyak sekali
fakta-fakta di lapangan yang menunjukkan bahaya pakain ketat bagi
kesehatan. Diantara bahaya-bahaya tersebut antara lain :
1. Paresthesia
Dr.
Malvinder Parmar dari Timmins & District Hospital, Ontario, Kanada,
baru-baru ini menyatakan bahwa celana ketat sepinggul berpeluang
menimbulkan penyakit paresthesia. Istilah paresthesia sendiri, menurut
Kamus Kedokteran Dorland, berarti perasaan sakit atau abnormal seperti
kesemutan, rasa panas seperti terbakar dan sejenisnya.
Dalam
tulisannya di Canadian Medical Association Journal, Parmar mengakui,
setahun terakhir ini kedatangan cukup banyak pasien yang bisa
dikategorikan sebagai korban paresthesia. Dia sudah mengobati sedikitnya
tiga wanita berusia 22 – 35 tahun yang mengeluhkan rasa panas dan gatal
di sekitar paha. Gangguan saraf ringan itu terjadi lantaran mereka suka
sekali memakai celana ketat sebatas pinggul, setidaknya dalam enam
bulan terakhir.
Hasil penelitian Parmar menunjukkan, kelainan itu
menjadi permanen selama celana ketat sepinggul melilit di tubuh. Itu
sebabnya Parmar menyarankan menjauhi segala macam pakaian ketat selama
terapi.
Menurut dr. Andradi Suryamiharia Sp.S(K), spesialis saraf
yang sehari-harinya bertugas di RSUPN Cipto Mangun Kusumo, Jakarta dan
staf pengajar FK-UI itu, sebagai gangguan saraf, paresthesia gampang
dikenali gejalanya berupa kesemutan yang lama-kelamaan berubah menjadi
mati rasa. Kesemutan terjadi lantaran terganggunya saraf tepi, yakni
saraf yang berada di luar jaringan otak di sekujur tubuh. Umumnya karena
tertekan, infeksi, maupun gangguan metabolisme.
2. Ancaman Jamur
Menurut
dr. Kusmarinah Bramono Sp.KK, spesialis kulit dan kelamin RSCM, pada
dasarnya semua jenis pakaian ketat berpotensi menimbulkan tiga macam
gangguan kulit baik itu sebatas pinggul maupun di atas pinggul.
Hal
itu disebabkan masalah kelembaban yang memungkinkan jamur subur
berkembang biak. Belakangan ini, pasien korban jamur yang berobat ke
Klinik Kulit dan Kelamin RSCM meningkat dibandingkan tahun-tahun
sebelumnya. Sepanjang tahun 2002, sekitar 35% pasien terbukti kena
serangan jamur. Usia mereka berkisar 15 – 45 tahun. Meski tak semuanya
berhubungan dengan kebiasaan berbusana, tetapi kecenderungan
meningkatnya jamur sebagai sumber penyakit kulit mesti diwaspadai.
Idealnya,
di negara tropis seperti Indonesia, pakaian ketat atau terlalu tebal
memang harus dihindari. Kulit menjadi kekurangan ruang untuk “bernapas”,
sementara cairan yang keluar dari dari tubuh cukup banyak. Akibatnya,
permukaan kulit menjadi lembab. Jika tak diimbangi busana yang tepat,
jamur akan lebih mudah beranak pinak. Jenis jamur yang banyak ditemui
adalah jamur panu (bercak putih, cokelat, atau kemerahan), jamur kurap
dengan bintik menonjol gatal, serta jamur kandida yang basah dan gatal.
3. Berbekas Hitam
Sesuai
namanya, gejala gatal dan beruntusan yang menjadi trade mark sang
dermatitis hanya muncul bila terjadi gesekan antara kulit dengan benda
dari luar tubuh.
Benda asing yang berpotensi gesek tinggi tidak
hanya benda keras, semisal: perhiasan, jam tangan, atau ikat pinggang.
Busana sehari-hari, jika terlalu ketat menempel di tubuh, atau terbuat
dan bahan berkontur kasar juga dapat memicu luka.
“Celana ketat
terutama berpengaruh pada kondisi kulit di sela-sela paha. Awalnya
mungkin cuma radang ringan. Tapi, kalau prosesnya berlangsung lama, bisa
menimbulkan bercak hitam di pangkal paha,” kata Kusmarinah Bramono.
Jika si pemilik tubuh insaf dan menjauhkan diri dari busana ketat, warna
hitam tadi mungkin saja berkurang atau hilang sama sekali. Namun,
Kusmarinah mengingatkan, proses menghilangkan noda hitam itu tak bisa
dilakukan secepat membalik telapak tangan.
Jenis penyakit kulit
lain yang biasa menghinggapi pemakai celana ketat adalah biduran atau
kaligata. Bentuknya bentol-bentol minip bekas gigitan ulat bulu. Tingkat
keparahannya mulai bentol sebesar biji jagung hingga bibir bengkak.
Biduran
bisa muncul di bagian tubuh mana pun. Berdasarkan pengamatan
Kusmarinah, banyak pasien tidak menyadari, biduran dapat juga disebabkan
oleh tekanan serta ketatnya pakaian.
4. Kanker Ganas Melanoma
Penelitian
ilmiah kontemporer telah menemukan bahwasanya perempuan berpakaian
tetapi ketat atau transparan, maka ia berpotensi mengalami berbagai
penyakit kanker ganas melanoma di sekujur anggota tubuhnya yang terbuka.
Majalah kedokteran Inggris melansir hasil penelitian ilmiah ini dengan
mengutip beberapa fakta, diantaranya bahwasanya kanker ganas melanoma
yang masih berusia dini akan semakin bertambah dan menyebar sampai ke
kaki.
Penyakit ini disebabkan sengatan matahari yang mengandung
ultraviolet dalam waktu yang panjang disekujur tubuh yang berpakaian
ketat atau berpakaian pantai (yang biasa dipakai wanita ketika di pantai
dan berjemur di sana). Penyakit ini mengenai seluruh tubuh dengan kadar
yang berbeda-beda. Tanda-tanda penyakit ini muncul pertama kali adalah
seperti bulatan berwarna hitam agak lebar. Terkadang berupa bulatan
kecil saja, kebanyakan di daerah kaki atau betis, dan biasanya di daerah
sekitar mata, kemudian menyebar ke seluruh bagian tubuh disertai
pertumbuhan di daerah-daerah yang biasa terlihat, pertautan limpa
(daerah di atas paha), dan menyerang darah, lalu menetap di hati serta
merusaknya.
Terkadang juga menetap di sekujur tubuh, diantaranya:
tulang, dan bagian dalam dada. Juga bagian perut karena adanya dua
ginjal yang menyebabkan air kencing berwarna hitam karena rusaknya
ginjal akibat serangan penyakit kanker ganas ini. Penyakit ini juga
menyerang janin di dalam rahim ibu yang sedang mengandung. Orang yang
menderita kanker ganas ini tidak akan hidup lama. Obat-obatan belum bisa
mengobati kanker ganas ini.
5. Kemandulan
Pakaian ketat
dapat menyebabkan kemandulan pada wanita. Pada cuaca yang sangat dingin,
pakaian ketat tidak berfungsi menjaga suhu tubuh dari serangan hawa
dingin. Suhu yang terlalu dingin jelas dapat membahayakan kondisi rahim
(Al-Istanbuli, 2006).
Darah terganggu, menyebabkan varises dan
gangguan yang di akibatkan jenis pakaian ketat dalam jangka waktu yang
lama adalah membuat bentuk tubuh menjadi buruk dan merusak tulang
punggung. Pakain ketat dan transparan tenyata sangat berbahaya menurut
majalah kedokteran di Inggris, pakaian ketat yang di kenakan dalam waktu
panjang dapat menyebabkan
Kanker Milanoma.
Menurut penelitian ilmiah pakaian ketat yang dikenakan oleh wanita di
terik matahari dalam waktu yang panjang, setelah beberapa tahun
menyebabkan Kanker ganas milanoma pada usia dini . dan kaos kaki nilon
yang mereka kenakan tidak sedikitpun bermanfaat didalam menjaga kaki
mereka dari kanker ganas tersebut.
Kanker Melanoma adalah kanker
kulit yang sangat berbahaya, dan kanker ini biasanya di mulai dengan
tanda hitam pada kulit, atau tahi lalat. Tahi lalat adalah kumpulan sel
pigmen abnormal (melanosit ) yang muncul pada kulit
Dan penyakit
ini terkadang mengenai seluruh tubuh dengan kadar yang berbeda-beda.
Gejala dari kanker ini adalah munculnya bulatan berwarna hitam agak
lebar dan terkadang berupa bulatan kecil saja, pada daerah kaki atau
betis, atau bisa disekitar mata kemudian menyebar ke seluruh bagian
tubuh. Penyebaran bulatan ini disertai pertumbuhan di daerah-daerah yang
biasa terlihat, pertautan limpa (daerah di atas paha), menyerang darah,
dan menetap di hati dan merusaknya.
Dalam beberapa kasus kanker
milanoma juga menyerang tulang, bagian dalam dada dan perut. Kanker ini
juga menyerang ginjal, Jika ginjal sudah rusak air kencing akan berwarna
hitam. Janin juga tidak luput dari serangan kanker milanoma ini.Orang
yang menderita kanker ganas ini tidak akan hidup lama, karena belum di
temukan obat yang benar benar mampu menyembuhkan kanker ganas ini.
6. Mengganggu Mobilitas Usus
Menurut
Dr Octaviano Bessa, seorang internis dari Stamford, Connecticut
menuturkan penggunaan celana yang terlalu ketat dapat mengganggu
motilitas dari usus. Hal inilah yang membuat seseorang merasa tidak
nyaman atau sakit pada perut setelah dua atau tiga jam setelah makan.
Namun terkadang masyarakat tidak menyadari bahwa kondisi tersebut
disebabkan oleh penggunaan celana yang ketat.
7. Memicu Pembekuan Pembulu Darah
Penggunaan
pakaian ketat juga akan mengganggu gerakan tubuh yang dapat memicu
timbulnya pembekuan darah di dalam pembuluh darah, membuat aliran darah
tersebut terganggu.
8. Mengganggu Kesuburan Wanita dan Gangguan Jamur di Sekitar Organ
Hasil
penelitian yang dilakukan di negara John Bull (Inggris), menyebutkan
bahwa endometriosis (suatu gangguan yang sering mengakibatkan gangguan
kesuburan pada wanita) diduga karena disebabkan kebiasaan seseorang yang
selalu memakai pakaian ketat selama bertahun-tahun. Menggunakan pakaian
ketat akan memicu sel-sel endometrium (selaput lendir rahim) untuk
melarikan diri dari rongga rahim lalu berdiam di indung telur, sehingga
kesehatan menjadi terganggu.
Celana ketat khususnya berbahan
jeans memang menjadi busana favorit dalam berbusana, tapi apa sobat tau
bahwa celana jeans itu gak mudah menyerap keringat? nah timbunan
keringat ini yang ada di sekitar daerah tersebut kerap menimbulkan
masalah, antara lain timbulnya jamur, keputihan, ataupun gatal-gatal
yang sangat mengganggu.
Bila hal ini dibiarkan terus menerus,
maka akan menimbulkan gangguan jamur di sekitar organ intim wanita. Bila
sudah menimbulkan jamur, maka dapat dipastikan seorang wanita akan
mengalami berbagai gangguan.
Perlu diketahui bahwa jamur itu
sangat suka suasana lembab. Ia akan tumbuh subur. Nah jika menggunakan
celana ketat jeans otomatis daerah lipatanya akan menjadi lembab apalagi
jika dipakai seharian itulah salah satu yang menjadi munculnya
keputihan
9. Memperburuk Kualitas Sperma dan Menyebabkan Kemandulan
Berdasarkan
penelitian bahwa penggunaan pakaian ketat menyebabkan penurunan
kualitas sperma yaitu jumlah sperma yang biasanya 60 juta per mililiter
kini turun drastis hingga ke angka 20 juta per mililiter. Setelah
dilakukan penelitian mendalam ternyata masalahnya masih terjadi pada
skrotum lapisan yang melindungi penis. Suhu yang tidak normal pada
skrotum karena sering ditekan oleh celana jeans ketat bisa berakibat
buruk pada kualitas sperma karena tumpukan keringat yang tidak bisa
keluar disekitar penis tentu akan menimbulkan jamur yang akan
meningkatkan suhu testis dalam produksi sperma.
Kurang lebih sama
saja dengan wanita, penggunaan celana ketat bisa menimbulkan
‘kekurangan udara’ terutama kepada organ vital.Umumnya suhu udara yang
kondusif untuk organ vital normalnya sampai 36,5 derajat celcius, namun
saat memakai celana ketat, suhu udarapun naik menjadi 37 derajat
celcius. Kondisi yang panas ini sangat berbahaya buat sperma. Sebuah
penelitian membuktikannya dengan mengambil sampel pria yang suka
mengenakan celana ketat. Jumlah sperma yang diproduksi biasanya 60 juta
permilimiter, dengan menggunakan celana ketat jumlah sperma turun
drastic sepertiganya, yakni 20 juta permililiter.
Mengapa hal ini
bisa terjadi? Ternyata masalahnya terletak pada skrotum. Suhu yang
tidak normal pada skrotum karena celana jeans ketat bisa berakibat buruk
pada kualitas sperma loh sobat kenapa? karena tumpukan keringat yang
tidak bisa keluar di sekitar Organ vital. Ini akan menimbulkan jamur
yang akan meningkatkan suhu testis dalam produksi sperma, dan bila
diteruskan akan menjadi gatal dan akan menjalar ke bagian buah zakar.
Ujung-ujungnya
pun akhirnya terletak pada kesuburan kalian, walaupun secara genetik
kamu termasuk keturunan yang subur, tetapi dengan kebiasaan penggunaan
celana jeans ketat bisa menurunkan kualitas kesuburan!
10. Menyebabkan Pingsan
Mungkin
terdengar ekstrim tapi hal ini sering dialami oleh beberapa wanita.
Meski korset sudah tidak popular lagi, pakaian sejenis itu dapat
mengurangi pemakainya mengembangkan paru-parunya dan hal ini akan
mengakibatkan nafas terasa berat. Selain itu, akan memperkecil oksigen
yang masuk ke dalam tubuh. Kategori pakaian seperti ini termasuk pakaian
dalam pernikahan, bustier, dan spandek
11. Menaikkan Asam Lambung
Terlalu
ketat juga akan menyebabkan naiknya cairan asam lambung karena tekanan
yang terlalu besar pada perut. Hal ini dapat meningkatkan tekanan di
daerah abdominal yang akan menyebabkan asam lambung naik ke
kerongkongan.
Melihat dapaknya terhadap kesehatan maka
berpikirlah dengan bijaksana jika Anda bermaksud membeli pakaian dengan
ukuran yang lebih kecil dari ukuran tubuh Anda. Janganlah mengambil
resiko untuk tampil seksi dan trendi namun hal tersebut justru dapat
menyebabkan efek yang buruk bagi diri anda.
Demikianlah bahaya
dari pakaian ketat dilihat dari sisi medis. Tentu lebih banyak lagi
bahaya yang timbul akibat wanita/pria berpakaian ketat jika dilihat dari
sisi Dien, psikologi, dan sosial. Namun yang sedikit ini semoga menjadi
pelajaran bagi kita semua. Mencegah lebih baik daripada mengobati,
mari kita peduli pada Kesehatan kita. Karena ternyata kesehatan itu
tidak hanya dari segi Konsumsi kita saja, juga dari Pola Perilaku dalam
memilih sarana yang nyaman untuk kita dalam jangka waktu yang panjang.
Tidak ada salahnya kita untuk mulai memilih atau menggunakan Rok dalam
keseharian kita, selain dapat Melindungi diri kita sendiri juga akan
bermanfaat untuk kesehatan kita pribadi. Apalagi wanita yang akan
melahirkan generasi-generasi penerus.
Wallahua’lam.
Oleh : Asy-syifa. dari berbagai Sumber.
Diposkan oleh
www.kasurau.com